Jumat, 25 Januari 2019

Logika nya mana...

Logikanya Mana...

Ntah ini logika atau tidak masuk akal. Atau Logika nya dimana???
sebut saja dia M

Omongan itu datang nya dari orang lain tapi si M yang kenak...
Hal yang tidak diketahui si M tapi ia pulak yang disangkut paut kan...
Jika ia tidak datang kesebuah acara, ia di katain orang..
dan jika ia sudah datang pun tetap juga dikatain...
ia tidak ikut bantu2 dikatain, tapi ia sudah ikut bantu2 pun malah dibilang tdk ada bantu2..
terus kudu piye...

orang yang dipercaya nya malah berkhianat dan mengingkari janji. malah jadi musuh dalam selimut.
kemana ia harus mengadu, sedangkan ia hanya diam saja. dan orang-orang lain itu yang malah terus berkoak-koak kemana-mana ke hampir semua orang. Diam nya dia malah terus dijadikan bahan utk terus dikatain.

Awal mulai nya hanya keluarga si M yang kenak bahan omongan kemudian krn ia hanya diam saja dan berusaha menahan diri eh malah keadaan semakin parah. hingga nama M semakin dibuat jelek.
Apa mereka tidak suka dan benci dengan si M. sampai ada yang bilang kalo didepan sok manis dia... sampai ada yang mendoakan hal yang jelek untuk nya. padahal si M tak pernah mendoakan yg jelek utk org itu .

sehingga apa ja yg di bahas sama si M malah terus jd bahan hingga ia merasa kebebasan nya utk bicara sendiri saja dirumah sudah susah sekali.

M disangkut pautkan tentang masalah Pisang yang hilang. padahal ia sudah bilang tidak tahu tapi kenapa namanya terus disebut-sebut. terus bagaimana ceritanya hal ngomongi jadi hal memasak, dan bagaimana cerita nya telur yg berkelapa jadi kacang panjang yg jadi urap. kan udah lari tapi si M juga yang di salahkan.

M hanya mendengar sebuah omongan dan omongan itu sebenarnya adalah omongan dr orang lain lalu dibahas nya sendiri di rumah nya. ia tidak mencari masalah dan tidak ada bilang ke depan orang2. tapi rupanya ada tukang penguntit, penguping, dan penyambung lidah yang bicara ke orang-orang. dan yang satu lagi malah tukang menyalahkan nya saja. lalu bagai mana pula kok bisa menyebar kemana-mana kalo bukan karena mulut penyebar itu...

belum lagi ada yang ikut-ikutan utk mengapain si M. apa mereka tak sadar kalo mereka sudah menggangu si M...

sebelum komentar seharus nya mereka melihat diri mereka masing-masing. kalo mau tau yang lebih jelas seharus nya mereka tanya langsung saja kepada si M... bukannya hanya tau menyalahkan saja.

Hampir tiap kali si M mendengar ia terus asik dibahas mereka. bahkan sering si M mendengar nya. apa mereka tak pernah pikirin perasaan si M yang sakit. mereka merasa paling bener dan tua jadi merasa tak punya salah. padahal mereka tak menyadari kesalahan mereka sendiri. kalo mereka ingin di hormati disegenin dan disapa, seharus nya berkelakuan lah layak nya yang lebih bijak sesuai umur mereka dalam berkata dan bersikap. tapi nyata nya kalian terus malah ngomongi si M.
dan si M kalo tau dia terus yang diomongi maka sikap nya berubah jadi berbeda. karena ia merasa sudah diganggu dan disakiti. butuh waktu lama sampai tahunan agar ia bisa kembali baik.
tapi kalo ia terus mendengar nama nya atau dirinya trs dibahas mereka maka akan susah utknya kembali baik. mungkin ia terlalu sensitif . sampai rasanya ia tak betah dirumah. ingin ia pergi jauh dan menghilang saja rasanya agar tak jumpa lagi orang2 itu.

mungkin kalo tak kuat ia bisa gila atau mungkin hal lain nya yg kadang diluar logika. tapi utk saat ini ia hanya diam saja. tak mau bicara dgn yg lainnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar